Blogger Widgets Dhinna Liezantica: Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan

Minggu, 16 Maret 2014

Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan

A.    Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung, maupun stidak langsung. Lingkungan bias dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik contohnya seperti berbagai jenis tumbuhan serta hewan-hewan yang sering kita jumpai di suatu tempat.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja, kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yag ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesame manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Unsur Hayati (Biotik)
Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2.      Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.
3.      Unsur Sosial Budaya
Lingkungan sosial dan budaya yang dimuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

B.     Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan Lingkungan merupakan keseimbangan yang dinamis, artinya keseimbangan yang dapat mengalami perubahan. Tetapi perubahan ini bersifat menjaga keseimbangan komponen lain, bukan berarti menghilangkan komponen lainnya. Karena perubaha kompone yang bersifat drastic aka mempengaruhi perubahan komponen lainnya.
Sebagai contoh hilangnya/ musnahnya salah satu komponen (tingkatan trofi) pada piramida ekologi atau rantai makanan maka menyebabkan dampak perubahan pada komponen sebelumnya maupun sesudahnya. Hal inilah yang mengakibatkan lingkungan tersebut menjadi tidak stabil.
Lingkungan dikatakan seimbang (equilibrium) apabila memiliki ciri-ciri antara lain:
1.      Lingkungan yang didalamnya terdapat pola-pola interaksi, meliputi arus energy, daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi, daur biogeokimia, dan produktivitas. Melalui pola-pola interaksi tersebut, pertumbuhan dan perkembangan organisme berlangsung secara alami, sehingga tidak ada organisme yang mendominasi terhadap organisme lainnya.
2.      Lingkunga yang homeostatis, yaitu lingkungan yang mampu mempertahankan terhadap gangguan alam, baik ganggua secara alami maupun buatan.
3.      Lingkungan yang memiliki daya lingkungan, yaitu lingkungan yang mampu mendukung semua kehidupan organisme, karena dalam lingkungan terdapat  berbagai Sumber Daya Alam (hayati dan non hayati).
4.      Terbentuknya lingkungan yang klimaks, yaitu lingkungan yang banyak ditumbuhi pohon-pohon (terbentuknya hutan).
Manusia memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan keseimbangan lingkungan, melalui akal pikiran, kemajua teknologi, da sifat keserakahan, manusia berusaha memanfaatkan (mengeksploitasi) SDA semaksimal mungkin. Sehingga semakin besar jumlah penduduknya menyebabkan penurunan keseimbangan lingkungan. Factor yang mempengaruhi dinamika penduduk (jumlah penduduk) antara lain: Natalitas (kelahiran), Mortalitas (kematian), Imigrasi (masuknya penduduk) dan Emigrasi  (keluarnya penduduk).

C.    Perubahan Lingkungan
Pada lingkungan yang stabil, secara ekologis adanya gangguan dalam lingkungan dapat dinetralisir melalui proses-proses dalam ekosistem. Misalnya: arus energi, daur materi, rantai makanan, siklus biogeokimia.
Adanya perubahan pada salah satu komponen dalam lingkunga menyebabkan segala proses dalam ekosistem terganggu. Hal ini menyebabkan terputusnya rantai makanan sehingga menyebabkan meningkatnya populasi jenis lainnya. Dampak selanjutnya adalah terjadinya gangguan bagi semua organisme dalam ekosistem.
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh:
1.      Faktor Alami
Perubahan yang disebabkan oleh kejadian alam (proses alami).
Misalnya: gempa bumi, gunung meletus, gelombanga tsunami, erosi, banjir, angin topan, dan sebagainya.
2.      Faktor Buatan (Manusia)
Perubahan yang disebabkan karena pengaruh aktifitas manusia.
Misalnya: penebangan hutan, kegiatan industri, pertanian monokultur, penggunaan insektisida, dan sebagainya.
Beberapa contoh aktifitas manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain:
Ø  Penebangan Hutan (Penggundulan Hutan)
Hutan merupaka salah satu SDA hayati yang dapat diperbaharui (renewable resource) tetapi apabila pemanfaatannya secara maksimal tanpa tindakan reboisasi mengakibatkan perubahan lingkungan.
                                    Fungsi Hutan:
·           Sumber plasma nutfah (keanekaragaman hayati) penebangan hutan secara liar mengakibatkan penurunan plasma nutfah (keanekaragaman hayati). Usaha penanggulannya, antara lain:
-           Penebangan pohon dengan sistem tebang pilih,
-           Penebangan pohon diikuti peremajaan kembali (reboisasi),
-           Penamaman sejuta pohon.
·           Mencegah erosi, akar pohon empunyai peraan untuk menyerap air dalam tanah, sehingga menghambat erosi tanah terhadap aliran air.
·           Mencegah kekeringan (pengatur tata air).
·           Penyangga hama dan penyakit tanaman.
·           Mencegah polusi udara (sebagai paru-paru dunia). Pohon berfungsi untuk menyerap gas CO2 melalui proses fotosintesis. Kadar CO2 yang berlebihan sangat menganggu kehidupan manusia dan hewan, karena dalam aktifitasnya, manusia dan hewan, karena dalam aktifitasnya, manusia dan hewan memerlukan O2 yang dihasilkan oleh tumbuhan.
·           Devisa negara (sumber perekonomian ), setiap bagian dari pohon atau tumbuhan memiliki manfaat bagi manusia, baik untuk makanan, bangunan, obat, kerajinan, dan sebagainya.
Ø  Pembukaan lahan baru untuk pertanian atau pemukiman, pembukaan lahan baru bagi petani yang berpidah-pindah sangat mrugikan, karena menyebabkan penurunan plasma nutfah, erosi, dan polusi udara (membuat aturan hukum yag melarang bagi petani yang hidupnya berpindah-pindah).
Ø  Mendirikan industri di pemukiman penduduk. Dampak dari pendirian pabrik di pemukiman penduduk antara lain terjadinya polusi udara, tanah, dan air. Usaha penanggulannya:
·           Pendirian pabrik disertai dengan AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan),
·           Membuat cerobong asap,
·           Membuat saluran limbah,
·           Mendaur ulang limbah,
·           Penggunaan pestisida dan DDT (Dicloro Difenil Trichloretana), pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan para petani untuk memberantas hama. Macamnya antara lain Herbisida (Hama Rumput Liar), Insektisida (Hama Serangga), dan Fungisida (Hama Jamur)


Peranan Manusia yang Bersifat Positif
1.      Melakuka eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
2.      Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keanekaragaman jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3.      Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang kedalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.
4.      Melalkukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta hanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
5.      Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaragaman jenis makhluk hidup.

Cara Memelihara Lingkungan Alam
1.      Menjaga kelestarian air, dilakukan dengan cara:
-          Tidak membuang sampah di sungai, atau saluran air.
-          Melakukan kegiatan penghijauan atau penanaman pohon yang dapat berfungsi sebagai penahan dan penyimpan air.
-          Menggunakan air sesuai kebutuhan.
-          Air bekas cucian dan mandi diusahakan tidak langsung meresap kedalam tanah, tetapi dialirkan ke saluran pembuangan.
2.      Menjaga kelestarian udara, dilakukan dengan cara:
-          Menggunakan cerobong asap.
-          Menanam pohon di kanan dan di kiri jalan.
3.      Menjaga kesuburan tanah, dilakukan dengan cara:
-          Mengolah tanah tandus dengan pengairan dan pemupukan yang benar.
-          Tidak membuang sampah sembarangan.

-          Pisahkan sampah organik dan non organik.

2 komentar:

  1. maaf mau tanya ini sumbernya dari mana? trimakasih.

    BalasHapus
  2. sumbernya berasal dari internet dan pembelajaran saya selama di sekolah. terimakasih.

    BalasHapus