Blogger Widgets Dhinna Liezantica: 2014

Minggu, 16 Maret 2014

Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan

A.    Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara langsung, maupun stidak langsung. Lingkungan bias dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik contohnya seperti berbagai jenis tumbuhan serta hewan-hewan yang sering kita jumpai di suatu tempat.
Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja, kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yag ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesame manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.      Unsur Hayati (Biotik)
Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.
2.      Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.
3.      Unsur Sosial Budaya
Lingkungan sosial dan budaya yang dimuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

B.     Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan Lingkungan merupakan keseimbangan yang dinamis, artinya keseimbangan yang dapat mengalami perubahan. Tetapi perubahan ini bersifat menjaga keseimbangan komponen lain, bukan berarti menghilangkan komponen lainnya. Karena perubaha kompone yang bersifat drastic aka mempengaruhi perubahan komponen lainnya.
Sebagai contoh hilangnya/ musnahnya salah satu komponen (tingkatan trofi) pada piramida ekologi atau rantai makanan maka menyebabkan dampak perubahan pada komponen sebelumnya maupun sesudahnya. Hal inilah yang mengakibatkan lingkungan tersebut menjadi tidak stabil.
Lingkungan dikatakan seimbang (equilibrium) apabila memiliki ciri-ciri antara lain:
1.      Lingkungan yang didalamnya terdapat pola-pola interaksi, meliputi arus energy, daur materi, rantai makanan, jaring-jaring makanan, piramida ekologi, daur biogeokimia, dan produktivitas. Melalui pola-pola interaksi tersebut, pertumbuhan dan perkembangan organisme berlangsung secara alami, sehingga tidak ada organisme yang mendominasi terhadap organisme lainnya.
2.      Lingkunga yang homeostatis, yaitu lingkungan yang mampu mempertahankan terhadap gangguan alam, baik ganggua secara alami maupun buatan.
3.      Lingkungan yang memiliki daya lingkungan, yaitu lingkungan yang mampu mendukung semua kehidupan organisme, karena dalam lingkungan terdapat  berbagai Sumber Daya Alam (hayati dan non hayati).
4.      Terbentuknya lingkungan yang klimaks, yaitu lingkungan yang banyak ditumbuhi pohon-pohon (terbentuknya hutan).
Manusia memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan keseimbangan lingkungan, melalui akal pikiran, kemajua teknologi, da sifat keserakahan, manusia berusaha memanfaatkan (mengeksploitasi) SDA semaksimal mungkin. Sehingga semakin besar jumlah penduduknya menyebabkan penurunan keseimbangan lingkungan. Factor yang mempengaruhi dinamika penduduk (jumlah penduduk) antara lain: Natalitas (kelahiran), Mortalitas (kematian), Imigrasi (masuknya penduduk) dan Emigrasi  (keluarnya penduduk).

C.    Perubahan Lingkungan
Pada lingkungan yang stabil, secara ekologis adanya gangguan dalam lingkungan dapat dinetralisir melalui proses-proses dalam ekosistem. Misalnya: arus energi, daur materi, rantai makanan, siklus biogeokimia.
Adanya perubahan pada salah satu komponen dalam lingkunga menyebabkan segala proses dalam ekosistem terganggu. Hal ini menyebabkan terputusnya rantai makanan sehingga menyebabkan meningkatnya populasi jenis lainnya. Dampak selanjutnya adalah terjadinya gangguan bagi semua organisme dalam ekosistem.
Perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh:
1.      Faktor Alami
Perubahan yang disebabkan oleh kejadian alam (proses alami).
Misalnya: gempa bumi, gunung meletus, gelombanga tsunami, erosi, banjir, angin topan, dan sebagainya.
2.      Faktor Buatan (Manusia)
Perubahan yang disebabkan karena pengaruh aktifitas manusia.
Misalnya: penebangan hutan, kegiatan industri, pertanian monokultur, penggunaan insektisida, dan sebagainya.
Beberapa contoh aktifitas manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan antara lain:
Ø  Penebangan Hutan (Penggundulan Hutan)
Hutan merupaka salah satu SDA hayati yang dapat diperbaharui (renewable resource) tetapi apabila pemanfaatannya secara maksimal tanpa tindakan reboisasi mengakibatkan perubahan lingkungan.
                                    Fungsi Hutan:
·           Sumber plasma nutfah (keanekaragaman hayati) penebangan hutan secara liar mengakibatkan penurunan plasma nutfah (keanekaragaman hayati). Usaha penanggulannya, antara lain:
-           Penebangan pohon dengan sistem tebang pilih,
-           Penebangan pohon diikuti peremajaan kembali (reboisasi),
-           Penamaman sejuta pohon.
·           Mencegah erosi, akar pohon empunyai peraan untuk menyerap air dalam tanah, sehingga menghambat erosi tanah terhadap aliran air.
·           Mencegah kekeringan (pengatur tata air).
·           Penyangga hama dan penyakit tanaman.
·           Mencegah polusi udara (sebagai paru-paru dunia). Pohon berfungsi untuk menyerap gas CO2 melalui proses fotosintesis. Kadar CO2 yang berlebihan sangat menganggu kehidupan manusia dan hewan, karena dalam aktifitasnya, manusia dan hewan, karena dalam aktifitasnya, manusia dan hewan memerlukan O2 yang dihasilkan oleh tumbuhan.
·           Devisa negara (sumber perekonomian ), setiap bagian dari pohon atau tumbuhan memiliki manfaat bagi manusia, baik untuk makanan, bangunan, obat, kerajinan, dan sebagainya.
Ø  Pembukaan lahan baru untuk pertanian atau pemukiman, pembukaan lahan baru bagi petani yang berpidah-pindah sangat mrugikan, karena menyebabkan penurunan plasma nutfah, erosi, dan polusi udara (membuat aturan hukum yag melarang bagi petani yang hidupnya berpindah-pindah).
Ø  Mendirikan industri di pemukiman penduduk. Dampak dari pendirian pabrik di pemukiman penduduk antara lain terjadinya polusi udara, tanah, dan air. Usaha penanggulannya:
·           Pendirian pabrik disertai dengan AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan),
·           Membuat cerobong asap,
·           Membuat saluran limbah,
·           Mendaur ulang limbah,
·           Penggunaan pestisida dan DDT (Dicloro Difenil Trichloretana), pestisida adalah senyawa kimia yang digunakan para petani untuk memberantas hama. Macamnya antara lain Herbisida (Hama Rumput Liar), Insektisida (Hama Serangga), dan Fungisida (Hama Jamur)


Peranan Manusia yang Bersifat Positif
1.      Melakuka eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
2.      Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keanekaragaman jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3.      Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang kedalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.
4.      Melalkukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta hanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
5.      Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaragaman jenis makhluk hidup.

Cara Memelihara Lingkungan Alam
1.      Menjaga kelestarian air, dilakukan dengan cara:
-          Tidak membuang sampah di sungai, atau saluran air.
-          Melakukan kegiatan penghijauan atau penanaman pohon yang dapat berfungsi sebagai penahan dan penyimpan air.
-          Menggunakan air sesuai kebutuhan.
-          Air bekas cucian dan mandi diusahakan tidak langsung meresap kedalam tanah, tetapi dialirkan ke saluran pembuangan.
2.      Menjaga kelestarian udara, dilakukan dengan cara:
-          Menggunakan cerobong asap.
-          Menanam pohon di kanan dan di kiri jalan.
3.      Menjaga kesuburan tanah, dilakukan dengan cara:
-          Mengolah tanah tandus dengan pengairan dan pemupukan yang benar.
-          Tidak membuang sampah sembarangan.

-          Pisahkan sampah organik dan non organik.

Kamis, 13 Maret 2014

CONTOH MAKALAH TENTANG LANDASAN HUKUM

LANDASAN HUKUM TENTANG PEMBELAAN NEGARA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dilihat dari perundang-undangan, kewajiban membela Negara dapat ditelusuri dari ketentuan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat (1) ditegaskan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”. Sedangkan dalam pasal 30 ayat (2) disebutkan bahwa “Usaha perthanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat  senbagai kekuatan pendukung”.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar Pasal 30 ayat (1) dan (2) tersebut, ada beberapa hal yang mesti dipahami yaitu:
1)      Keikutsertaan warga Negara dalam pertahanan dan keamanan Negara merupakan hak dan kewajiban;
2)      Pertahanan dan keamanan Negara menggunakan  sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta;
3)      Kekuatan utama dalam sistem pertahanan adalah TNI, sedangkan dalam sistem keamanan adalah POLRI;
4)      Kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan pendukung.


1.2  PERMASALAHAN
Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka kami menarik kesimpulan sebagai berikut:
a.       Ada dalam Undang-Undang dan Pasal apa saja yang mencakup tentang Pembelaan dan Pertahanan Negara?
b.      Apa fungsi Pertahan dan Keamanan Negara?
c.       Apa upaya yang dapat dilakukan oleh rakyat sebagai kekuatan pendukung untuk memenuhi kewajiban membela Negara?

1.3  MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah terumuskannya penjelasan dan landasan-landasan hukum dalam kewajiban membela Negara. Manfaat yang diharapkan agar setiap warga Negara dapat mengetahui landasan-landasan hukum dan kewajibannya membela Negara.
Selain itu, agar warga Negara Indonesia tidak hanya mengaku diri sebagai warga Indonesia saja, tetapi dapat melaksanakan kewajiban membela Negara.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PASAL YANG MEMBAHAS KEWAJIBAN BELA NEGARA
1) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat (1) : “Tiap-tiap warga Negara berhak dan    wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”.
2) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat (2) : “Usaha perthanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui system keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat  senbagai kekuatan pendukung”
3) Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (3) : “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.
4) UURI Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (1) : “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahan Negara”.
5) Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
6) Undang-Undang No. 29 Tahun 1945 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
7) Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
8) Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
9) Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
10) Amandemen Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 3.
11) Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahan Negara.

2.2 PERANAN DAN TUGAS LEMBAGA KEAMANAN
a. Sebagai alat Negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan Negara.
b. Sebagai alat Negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
2.3 UPAYA MASYARAKAT
1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling),
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri,
3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn),
4. Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti Paskibra, PMR, dan Pramuka.
            Sebagai warga Negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela Negara dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATGH (Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan) pada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) seperti para pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
            Berikut kesimpulan yang didapat dari hal-hal di atas:
1)      Sebelum setiap warga Negara melaksanakan tugasnya dalam kewajiban membela Negara, setiap warga Negara harus mengetahui landasan-landasan Hukum tentang Kewajiban Membela Negara.
2)      Banyak Undang-Undang yang membahas tentang Kewajiban Membela Negara.
3)      Upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat, tidaklah harus dalam wujud perang saja, tetapi banyak cara lain yang dpat dilakukan.




Senin, 10 Maret 2014

Example Business Project / Contoh Proposal Usaha dalam Bahasa Inggris

CHAPTER I
INTRODUCTION

1.1  The Background
     In globalization era, home industry is increasing, especially local products. Everyone knows and likes Tofu, one kind of cheap and delicious food which is sold everywhere. Tofu has been popular food of Indonesian society. The popularity of Tofu is unlimited because not only its taste is good but also it is easy to make and can be processed into various meals as well as the price is cheap. Additionally, Tofu is one of food that has high protein and the quality is equivalent to animal protein. Tofu is usually consumed by many people, both children and adults.

            As we know that every city has famous local food, and so does Sumedang. Sumedang has the most famous food, namely Tahu Sumedang. Tahu Sumedang is different from the other tofu.

            Tahu Sumedang is one of traditional food in Sumedang. Tahu Sumedang is rich in protein because the basic material is from soybeans containing high protein. Consuming protein is certainly very good for the growth of the body, especially for children.

            The inovation that I have of Tahu Sumedang is Tahu Kremes. Tahu Kremes has special characteristics such as crispy and delicious and can be used as souvenir from Sumedang. Everyone likes Tahu Sumedang very much beacause its high nutritious and without preservative.


1.2  The Purpose
In running a bussiness, an entrepeneur has the purpose why she/he establishes the bussiness. The followings are the purposes of our business:
·         To increase local product
Time after time, many local products are often overlooked. Therefore, we intend to increase the exitance of local product in Sumedang, namely Tahu Sumedang.
·         To share bussiness experience
This bussiness has good prospects to be developed by many people. And then, if we share this bussiness experience to others, Tahu Sumedang will be widely known by many people.
·         To improve market opportunities and prospect
·         To get high profit
Besides our product can be known by many people, getting high profit is one of our goals in increasing the progress of the bussines.


1.3. Business Vision And Mission
A. Business Vision
     Be a competitive product in quality and quantity in the global market, do not pollute the environment, and create a traditional concept.”

B. Business Mission
·         To open market opportunity.
Even though many competitors are range in the same business, but we work around with the different innovation of the products that already exist. That with better taste of the innovation, affordable price, and highly nutritious. We believe that Tahu Sumedang is able to compete in the market.
·         To provide the best service to consumers.
Service is one of important aspects in increasing the quality of the business. We must be better doing the excellent service to consumers.
·         To make Tahu Sumedang as the favorite food.
We will always increase the quality of our product that Tahu Sumedang can be favorite food for many people.
·         To maintain the quality of the product and environment.
Not polluting the environment is one of our reference to make Tahu Sumedang be more quality.
·         To maintain the purity of product.
With maintaining the purity of our product, to become Tahu Sumedang has good taste.



CHAPTER II
FEASIBILITY STUDY

2.1 Specification of Product
 Tahu can be sold in Original Tahu Sumedang and Tahu Sumedang Kremes. Here is the price of our product:
·         Original Tahu Sumedang / Cup (4 pcs) Rp. 2.500,00
·         Tahu Kremes / Cup (4 pcs) is Rp. 3.500,00
·         Lontong is Rp. 500,00
·         Sambal is Rp. 1.500,00
            The price can be changeable according to market conditition. Tahu is usually packed by using Bongsang and Cangkedong.

2.2 SWOT Analysis
          Before we do the business activities, we must pay attention to the problems and threats which can disturb our business activities in the future and we have to find the opportunity that is profitable to run our business. Therefore, we must make business plan by using SWOT analysis. They are:
·         Strength
·         Weakness
·         Opportunity
·         Threat
          By SWOT analysis, we can find the strength, weakness, opportunity, and threat of the business that can increase our product.

          Here is the SWOT Analysis of Tahu Sumedang:
A.      STRENGTH
1.        Tahu Sumedang is the famous local product.
Tahu Sumedang has known by many people. It can be one of our strength that can be able to increasing our business.
2.        High nutritious and rich of protein.
Being made from high quality soybeans makes Tahu Sumedang highly nutritious and rich of protein. It can be consumed by all people, such as children, tennagers, and adults.
3.        Crispy and delicious
Because Tahu Sumedang has different from appearance. It is crispy outside and soft inside.
4.         Favorite food.
Because the taste of Tahu Sumedang is different from another tofu, it makes our product excellent as a favorite food.
5.         Affordable price.
Just with Rp. 5.000,00 you can enjoy our product that has high taste.
6.         No preservative.
To maintain the purity of our product, in the production of Tahu Sumedang we do not used preservative. Because, preservative is not good for our health.
7.        Having a lot of marketing relation.

B.       WEAKNESS
1.      Not lasting food.
Because it is without preservative and has high water content, it makes our product not durable.
2.      Easily cracked.
The soft texture of tofu makes our product easily cracked if it is not maintained properly.

C.      OPPORTUNITY
1.      Easily to get.
Because our product is sold everywhere, even at side streets along West Java road, it makes it easy for consumers to buy Tahu Sumedang with affordable price.
2.      Not only as a main meal, but also a snack and a sourvernir.
Many people enjoy Tahu Sumedang as a snack. Moreover, you can make our product as a souvernir from Sumedang.
3.      A lot of shops along the street.
There are a lot of shops along the street that can increase the target of our business.
4.      The culture of consumerist society.

D.      THREAT
1.      A lot of competitors from other snack products.
Because of many competitors who sell the similiar product, it makes a threat for our business.
2.      Expensive soybeans as the main material.

2.3    Marketing Mix (4P Concept)
       In marketing, there are four basic elements of marketing activities. They are called 4P; product, price, place, and promotion. To provide customer’s satisfaction, the 4P Concept is necessary to be set up well by concerning what customers need and want.

A.    Product
The product is TAHU KREMES. It is from selected and high quality materials. Has a delicous taste, and good for our health.
B.     Price
The price of our product is very competitive and cheap, and it can be bought by everyone. Original Tahu Sumedang / Cup is Rp. 5.000,00 contains 4 pcs Original Tahu Sumedang, 2 pcs Lontong, and 1 pcs Sambal. Tahu Kremes / Cup is Rp. 6.000,00 contains 4 pcs Tahu Kremes, 2 pcs Lontong, and 1 pcs Sambal.
C.    Place
Our product can be found on bazaar in SMKN 2 Sumedang.
D.    Promotion
The promotion is carried out by spreading brochures and personal selling.




CHAPTER III
BUDGETING
No.
Name of Product
Quantity
Purchasing Price
Selling Price
Total Expense
Total of Selling Price
Profit
1.
Original Tahu Sumedang / Cup (4 pcs)
10
Rp.  1.200,00
Rp.  2.500,00
Rp.  12.000,00
Rp.  25.000,00
Rp.  13.000,00
2.
Tahu Kremes / Cup  (4 pcs)
10
Rp.  1.500,00
Rp.  3.500,00
Rp.  15.000,00
Rp.  35.000,00
Rp.  20.000,00
3.
Lontong
20
Rp.     400,00
Rp.     500,00
Rp.    8.000,00
Rp.  10.000,00
Rp.    2.000,00
4.
Sambal
10
Rp.     800,00
Rp.  1.500,00
Rp.    8.000,00
Rp.  15.000,00
Rp.    7.000,00
TOTAL
Rp.  85.000,00
Rp.  42.000,00


3.1    Cash flow


Gross Margin               =                                  Rp.  42.000,00
Promotion                    = Rp.  3.000,00
Wrapping                     = Rp.  3.000,00
Transportation             = Rp.  4.000,00
                                                                        Rp.  10.000,00  _
Profit                           =                                  Rp.  32.000,00   


3.2  Percentage Profit
Percentage of Net Profit         =         Net Profit             x   100%
                                                     The total of Selling
                                                =  Rp.   32.000,00           x   100%
                                                    Rp.   85.000,00
                                                =  37,6 %
3.3  Cost Estimation
·         Tahu Sumedang
4 pcs @10
x
Rp.   1.200,00
=
Rp. 12.000,00
·         Tahu Kremes
4 pcs @10
x
Rp.   1.500,00
=
Rp. 15.000,00
·         Lontong
20 pcs
x
Rp.      400,00
=
Rp.   8.000,00
·         Sambal
10 pcs
x
Rp.      800,00
=
Rp.   8.000,00  +





Rp. 43.000,00
a.      Capital
b.      Selling Estimation
·         Tahu Sumedang
4 pcs @10
x
Rp.   2.500,00
=
Rp. 25.000,00
·         Tahu Kremes
4 pcs @10
x
Rp.   3.500,00
=
Rp. 35.000,00
·         Lontong
20 pcs
x
Rp.      500,00
=
Rp. 10.000,00
·         Sambal
10 pcs
x
Rp.   1.500,00
=
Rp. 15.000,00  +





Rp. 85.000,00
c.       Percentage of Net Profit
Selling Cost                                                               = Rp.  85.000,00
Purchasing Cost                                                       = Rp.  43.000,00  -
                                               Gross Margin                Rp.  42.000,00
Promotion                                                                 = Rp.    3.000,00
Wrapping                                                                  = Rp.    3.000,00
Transportation                                                         = Rp.    4.000,00  -
                                               Profit                          = Rp.  32.000,00
                                                                                     
Net of Profit                                      = Rp.  32.000,00   x  100%
The Total of Selling                          = Rp.  85.000,00
                                                           = 37,6 %



CHAPTER IV
CLOSING
4.1 Conclusion
           Tahu Sumedang is one of  traditional food in Sumedang. Our product is different from the other tofu because Tahu Sumedang has different appearance, it is crispy outside and soft inside. It can be consumed by all people because it is made from soybeans containing high protein.
      Based on the explanation, we can conclude that:
1.      The purpose of our business is to promote local product and to increase society’s income.
2.      This business has good prospect to be developed.
3.      The profit percentage of my business is 37,6 %.