Blogger Widgets Dhinna Liezantica: November 2015

Jumat, 13 November 2015

FONETIK

Sorry nih baru update lagi :D sekarang ane mau bahas tentang fonetik nih, biasa kalo ane ada tugas, pasti langsung ane upload :D oke langsung simaaaakkkk.....




FONETIK


A.    SEJARAH TENTANG FONETIK
Ilmu fonetika pertama kali dipelajari sekitar abad ke-5 SM di India Kuna oleh Pāṇini, sang resi yang mempelajari bahasa Sanskerta. Semua aksara yang berdasarkan aksara India sampai sekarang masih menggunakan klasifikasi Panini ini, termasuk beberapa aksara Nusantara. Tulisan Yunani Kuno dinobatkan sebagai dasar pertama penulisan lambang alfabet. Fonetika modern diawali oleh Alexander Melville Bell melalui bukunya Visible Speech (1867) yang memperkenalkan suatu sistem penulisan bunyi-bunyi bahasa secara teliti dan teratur.
Ilmu fonetik kemudian berkembang dengan pesat di akhir abad ke-19 akibat ditemukannya fonograf, yang membantu perekaman bunyi-bunyi bahasa. Berkat alat tersebut, fonetisi dapat mempelajari bunyi-bunyi bahasa dengan lebih baik, mudah, dan akurat dari sebelumnya karena alat tersebut dapat mengulang-ulang tuturan yang direkamnya sampai fonetisi dapat menganalisisnya dengan akurat. Dengan menggunakan fonograf Edison, Ludimar Hermann menyelidiki sifat-sifat spektral dalam bunyi vokoid dan kontoid. Dalam karya ilmiahnyalah istilah forman diperkenalkan. Hermann juga memutar-mutar bunyi-bunyi vokoid menggunakan fonograf Edison dalam berbagai kecepatan dalam rangka menguji teori Willis dan Wheatstone mengenai produksi bunyi vokoid.


B.     PENGERTIAN FONETIK
Fonetik adalah suatu cabang ilmu bahasa (linguistik) yang mempelajari bunyi bahasa secara eksklusif atau  mempelajari bunyi bahasa tanpa melihat apakah bunyi tersebut membedakan arti atau tidak. Secara rinci dapat dikatakan bahwa fonetik adalah ilmu yang merekam dan menganalisis berbagai bunyi dan elemen-elemen bahasa serta penggunaan dandistribusinya di dalam kalimat-kalimat yang bersangkutan. Di dalam penggunaan bahasa lisan hampir selalu ada dua pihak yakni pembicara dan pendengar. Pihak pertama memproduksi bunyi-bunyi bahasa, sedangkan pihak kedua menerima dan memahaminya. Dengan demikian, kita tahu bahwa dalam fonetika terdapat dua aspek penting yakni aspek akustik dan aspek fisiologis atau artikulatoris. Aspek yang pertama mempelajari struktur lahir bunyi yang digunakan serta cara telinga mereaksi terhadap bunyi-bunyi tersebut. Aspek lainnya mempelajari mekanisme yang mempunyai peranan dalam memproduksi bunyi-bunyi itu dan cara memproduksinya.
Ilmu fonetik mempunyai empat cabang utama yaitu:
(1) ilmu fonetik umum;
(2) ilmu fonetik deskriptif;
(3) ilmu fonetik historis; dan
(4) ilmu fonetik normatif.
Cabang yang pertama mempelajari susunan alat ucap dan kemungkinan penggunaannya untuk memproduksi bunyi bahasa. Cabang yang kedua mempelajari hal-hal yang istimewa dalam suatu bahasa atau dialek tertentu. Cabang yang ketiga mempelajari perubahan-perubahan fonetik yang dialami oleh suatu bahasa dalam sejarah pertumbuhannya. Cabang yang terakhir merupakan keseluruhan perangkat kaidah yang menentukan ucapan yang baik berdasarkan norma ucapan yangdiakui oleh pemakai bahasa di suatu negara, masyarakat suatu unit budaya, atau suatu kelompok sosial. Yang menjadi perhatian utama dalam modul perkuliahan ini adalah ilmu fonetik umum yang mencakup fonetika fisiologis, fonetika akustik, dan fonetika auditoris. Di antara tiga macam fonetika itu yang sangat berhunbungan dengan pengajaran adalah fonetika fisiologis (fonetik artikulatoris). Abjad fonetik internasional, yang didukung oleh laboratorium fonetik, departemen linguistik, UCLA, penting dipelajari oleh semua pemimpin, khususnya pemimpin negara. Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat, seseorang dapat memberikan pidato dalam ratusan bahasa. Misalnya, jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan kunjungan ke Cina, ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik, sehingga ia dapat memberikan pidato dalam bahasa Cina dengan ucapan yang tepat. Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II. Ke negara manapun beliau berkunjung, beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat. Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia? Belum tentu, namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan tepat.


C.    BIDANG KAJIAN FONETIK
1.      Fonetik Artikulatoris
Fonetik artikulatoris/ organis/ fisiologis adalah fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam alat ucap manusia menghasilkan bunyi bahasa, bagaimana bunyi diucapkan dan dibuat, dan bagaimana bunyi bahasa itu diklasifikasikan berdasarkan artikulasinya. Catatan: Jenis fonetik ini banyak berhubungan dengan linguistic
2.      Fonetik Akustik
Fonetik akustis mempelajari bunyi bahasa dari segi bunyi bahasa sebagai gejala fisis. Bunyi diteliti frekuensi getarannya, amplitudo, intensitas, dan timbrenya. Jenis fonetik ini lebih banyak berhubungan dengan fisika dalam laboratorium fonetis.
Misalnya: dalam pembuatan rekaman suara penyanyi, pembuatan telepon, dubbing, dan lain-lain.
3.      Fonetik Auditoris
Fonetik auditoris mempelajari  bagaimana mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara. Jenis fonetik ini cenderung masuk bidang neurologi ilmu kedokteran.

D.    MANFAAT FONETIK
Manfaat fonetik terdiri atas dua manfaat, yaitu:
1.      Manfaat teoritis, ialah penguasaan bidang fonetik akan menjadi bekal utama bagi seseorang dalam mengembangkan dirinya sebagai ilmuwan
  1. Manfaat praktis, ialah penguasaan fonetik seseorang berprofesi dan mendayagunakan kemampuan lisan patut menguasai fonetik.

E.     PROSES REPRODUKSI BUNYI
Bunyi adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium dan suara adalah gabungan dari berbagai sinyal atau frekuensi. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi ditangkap telingga yaitu saat getaran diudara (medium) sampai gendang telingga manusia. batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia sekitar 20hz (intrasonik) sapai 20 KHz (ultrasonik)
Bunyi bahasa setelah direproduksi, dapat dikaji melalui tiga cara, yaitu:
1.      Bagaimana bunyi bahasa itu dihasilkan dengan alat ucap manusia.
2.      Bagaimana wujud bunyi bahasa secara fisik.
3.      Bagaimana bunyi bahasa itu sampai ke telinga pendengar dalam menerima bunyi bahasa.
Ada empat proses produksi bunyi bahasa, yaitu:
1.      Proses mengalirnya udara dari paru-paru.
2.      Proses fonasi- yang terjadi di daerah pita suara.
3.      Proses oro-nasal- mengalirnya udara ke rongga hidung pada saat mengucapkan bunyi nasal.
4.      Proses artikulasa- yang terjadi di rongga mulut yaitu terhalanganya arus udara yang mengalir di titik artikulasi.


F.     ALAT UCAP MANUSIA
Alat ucap berfungsi biologis. bisa disebutkan nama-nama alat ucapa manusia sebagai berikut

  1. Paru-paru
  2. Batang tengorokan
  3. Laring
  4. Pita siara
  5. Faring
  6. Akar ;idah
  7. Pangkal lidah
  8. Tengah lidah
  9. Daun lidah
  10. Anak tekak
  11. Langit-langit lunak
  12. Langit-langit keras
  13. Alveolae
  14. Gigi atas
  15. Gigi bawah
  16. Bibir atas
  17. Bibir bawah
  18. Mulut
  19. Rongga mulut
  20. Rongga hidung



G.    BUNYI SEGMENTAL
Bunyi segmental meliputi bunyi vokoid dan bunyi konotoid. Vokoid disebut dengan monoftong/ vokal murni/ pure vowels. Bunyi vokoid tunggal yang terbentuk dengan kualitas alat bicara. Istilah monoftong sama dengan vokal yang dimaksud adalah vokal tunggal, sedangkan diftong adalah vokal rangkap. Bunyi segmental adalah bunyi bahasa yang dapat desegmentalkan., sedangkan bunyi suprasegmental akan mengikuti ketika bunyi segmental diujarkan. Klasifikasi bunyi vokal berdasarkan: tinggi rendah lidah, bagian lidah yang bergerak, struktur (jarak lidah dengan langit-langit), dan bentuk bibir. 

TINGGI RENDAHNYA LIDAH
1.      Vokal tinggi
  1. Vokal madya
  2. Vokal rendah
BAGIAN LIDAH YANG BERGERAK
1.      Vokal depan
2.      Vokal tengah
3.      Vokal belakang


STRUKTUR
Keadaan hubungan posisional artikulator aktif dengan artikulator pasif.
1.      Vokal tertutup
2.      Vokal semi-tertutup
3.      Vokal semi-terbuka
4.      Vokal terbuka

BENTUK BIBIR
1.      Vokal bulat
2.      vokal netral
3.      Vokal takbulat
H.    KESIMPULAN
Ilmu fonetika pertama kali dipelajari sekitar abad ke-5 SM di India Kuna oleh Pāṇini, sang resi yang mempelajari bahasa Sanskerta. Ilmu fonetik kemudian berkembang dengan pesat di akhir abad ke-19 akibat ditemukannya fonograf, yang membantu perekaman bunyi-bunyi bahasa. Sedangkan pengertian Fonetik itu sendiri adalah ilmu yang mengkaji tentang suara/bunyi yang tercipta dari udara yang keluar dari tenggorokan sehingga menghasilkan bahasa. Ilmu fonetik mempunyai empat cabang utama yaitu: ilmu fonetik umum, ilmu fonetik deskriptif, ilmu fonetik histori, dan ilmu fonetik normatif. Manfaat fonetik terdiri atas dua manfaat, yaitu: Manfaat teoritis, ialah penguasaan bidang fonetik akan menjadi bekal utama bagi seseorang dalam mengembangkan dirinya sebagai ilmuwan. Manfaat praktis, ialah penguasaan fonetik seseorang berprofesi dan mendayagunakan kemampuan lisan patut menguasai fonetik.